Enam mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada mengikuti konferensi internasional The 40th Asian Conference on Remote Sensing di Daejeon, Korea Selatan pada tanggal 14 – 18 Oktober 2019. Mahasiswa tersebut ialah Aldo Restu A., Athaya Atsir, Zulfikri Isnaen, Ilham Jamaluddin, William Krista M, dan Shafa Arum di bawah bimbingan Muhammad Kamal, S.Si., M.GIS., Ph.D. dan Wirastuti Widyatmanti, S.Si., Ph.D. Keikutsertaan mahasiswa tersebut sebagai pembicara dalam konferensi adalah untuk memaparkan hasil tugas akhir (skripsi) dan penelitian mandiri yang dilakukannya. Penelitian mereka termasuk dalam kategori penggunaan data penginderaan jauh untuk berbagai tema,
Student Activity
Tiga mahasiswa Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada mengikuti konferensi internasional Geomatics and Geospatial Technology (GGT) di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 1 – 3 Oktober 2019. Tiga mahasiswa tersebut ialah Zulfa Nur’aini ‘Afifah, Shafiera Rosa El-Yasha, dan Achmad Rofi’i di bawah bimbingan Dr. Sudaryatno, M.Si. dan Totok Wahyu Wibowo, S.Si., M.Sc.
Beberapa mahasiswa Fakultas Geografi UGM didampingi oleh Dr. Djaka Marwasta, M.Si. berkesempatan untuk melakukan academic visit ke Khon Kaen University, Thailand dan sekaligus menghadiri ICONPO IX di Khon Kaen pada tanggal 26-31 Agustus 2019. Agenda academic visit ke KKU ini merupakan media bagi mahasiswa UGM dalam melakukan forum diskusi dengan dosen – dosen di Fakultas Arsitektur KKU, melihat kegiatan perkuliahan di Khon Kaen University, serta berdiskusi dan sharing pengalaman dan peluang kuliah maupun beasiswa S2 dengan mahasiswa – mahasiswa Indonesia di KKU. Agenda pertemuan antara delegasi Fakultas Geografi UGM dan delegasi Fakultas Arsitektur KKU juga dilakukan dalam rangkaian academic visit untuk mendiskusikan peluang kerjasama antara UGM dengan KKU.
My name is Rainey Windayati. I am a master student in Planning and Management of Coastal Area and Watershed (MPPDAS), Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada, Indonesia. I have got chance to study abroad at Georg-August-University of Goettingen, Germany during the winter semester on the joint master program in Food Security and Climate Change (MSFSCC). The one-semester mobility MSFSCC program is very well organized by SEARCA and Agrinatura. It was awarded funding by the ERASMUS+ program under its Capacity Building for Higher Education component.
HISAS (The 16th Hokkaido Indonesian Student Association Scientific) merupakan salah satu scientific meeting yang diselenggarakan atas kerjasama Indonesian Embassy Tokyo, PPI Hokkaido, Djarum Foundation, dan Kitagas. HISAS 16 mencoba untuk menjembatani keinginan peneliti dalam memberikan kontribusi masa depan bangsa dengan tema manajemen kebencanan di Indonesia. Dalam pertemuan ini, semua peserta yang sebagian besar adalah peneliti muda dari sudut pandang yang berbeda akan bertukar ide dan pengalaman penelitian untuk mempromosikan solusi yang lebih baik untuk pembangunan Indonesia. Para finalissepuluhbesarpadasetiap sub-tema yang telah mensubmit akan mempresentasikan hasil penulisannya di acara HISAS 16 ini yang bertempat di Hokkaido University, Sapporo, Jepang pada tanggal 16 Maret 2019. Delegasi Mahasiswa Fakultas Geografi yang lolos finalis paper 10 besar yaitu Team 1 (Novia Ismayuni, Fikri Nurrachman Ernawan, Novanda Nurul A. P., dan Yolla Yulianda) dengan judul Capacity Assessment to Face Flood Disaster in Sidoarjo using Quantitative Method, dan Team 2 (Achmad Rofi’I dan Dyah Luhmayang Sari Rahmaningsih) dengan judul Participatory Web Map for Refugee Camp Mapping of Earthquake and Tsunami in Palu Donggala, Indonesia. Tujuan ikut berpartisipasinya mahasiswa Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada dalam kegiatan ini yaitu untuk mengkomunikasikan kemajuan penelitian di bawah kerangka kerja keberlanjutan (sustainability frame work) dan bertukar pikiran di seluruh wilayah multidisiplin, memberikan kontribusi bagi pembangunan Indonesia saat ini, meningkatkan jaringan dan kerjasama antara masyarakat Indonesia dan Internasional, dan mewakili Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada dan Indonesia dalam konferensi internasional. Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 16 Maret 2019, pukul 07.30-19.00 (local time) antara lain seminar, presentasi paper, dan Networking and Sharing Session. Kegiatan ini diikuti oleh 41 Team lolos submit dari total submit paper sebanyak 150 team dari 27 universitas. Kegiatan ini sangatlah bermanfaat baik secara akademik maupun non akademik. Diharapkan dengan mengikuti kegiatan ini, delegasi Mahasiswa Fakultas Geografi UGM dapat memperkaya informasi dan mengembangkan ilmu dalam penelitian di Indonesia serta ditingkat internasional.
Menindaklanjuti acara UNESCO-UNITWIN TRAINING PROGRAM yang dilaksanakan di Univesitas Gadjah Mada pada awal tahun 2018, Rizka Dwi Amalia (Tim ICT) dan Nurisa Fajri Wijayanti (Tim Leadership) (GEL 2015) sebagai tim pemenang seleksi tingkat lokal kemudian mengikuti kompetisi lanjutan sebagai Delegasi Indonesia menjadi Kartini Gama Team. Kegiatan yang didanai penuh oleh Kementerian Pendidikan Korea Selatan serta didukung oleh UNESCO ini diselenggarakan dari tanggal 10-14 Desember 2018 di Korea Selatan oleh Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC) dari Sookmyung Women’s University . Dalam acara pelatihan dan kompetisi tersebut, Kartini Gama Team berhasil meraih predikat “Winners of 2018 UNESCO-UNITWIN ICT & LEADERSHIP ADVANCED WORKSHOP and INTERNATIONAL COMPETITION“ . Penghargaan tertinggi ini diberikan langsung oleh Dr.Yujin Lim, Ph.D. sebagai Executive Director Asia Pacific Women’s Information Network Center dari Sookmyung Women’s University . Kompetisi ini diikuti oleh 39 mahasiswi yang merupakan tim terpilih dari Universitas Gadjah Mada, Life University, Royal University of Phnom Penh, National University of Laos, dan Souphanouvong University.
The 2nd KLASIKA (The International Knowledge, Learning and Societal Change Research Alliance) Symposium dilaksanakan pada 29 September hingga 2 Oktober 2018 di National Taiwan University dengan tema “Social Dynamics to Sustainable Futures from Narratives of Vision and Identity” diorganisir oleh Institute for Advanced Sustainability Studies Postdam, Germany Risk Society dan Policy Research Center National Taiwan University, Taipei, Taiwan. Symposium tersebut diikuti oleh sekitar 40 peserta dari berbagai negara, antara lain Jerman, Kanada, India, Taiwan, Jepang, Thailand, Filipna, Cina, Inggris, dan Indonesia yang diwakili oleh Ibu Alia Fajarwati, S.Si., M.IDEA dosen di Program Studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Perkenalkan, saya Irfani Prabaningrum dari Geografi Lingkungan angkatan 2015. Saya terpilih menjadi perwakilan Indonesia pada NIDA Summer Camp 2018. Acara ini diselenggarakan oleh National Institute of Development Administration (NIDA). NIDA merupakan sebuah institusi setara magister yang didirikan pada tanggal 1 April 1966 sebagai tindak lanjut visi Sri Baginda Raja Bhumibol Adulyadej (King Rama IX) tentang memajukan perkembangan Thailand melalui pembentukan sebuah lembaga pendidikan yang maju untuk mempersiapkan bangsa menjadi agen perubahan perkembangan nasional. Pada program NIDA Summer Camp, selain melibatkan pemuda dari Thailand, NIDA juga mengundang peserta dari negara lain khususnya negara-negara Asia, termasuk Indonesia. Peserta yang mendaftar harus melalui proses seleksi yang cukup ketat untuk dapat diterima sebagai peserta dalam program ini, di antaranya peserta harus menulis essay dan membuat selfie-video yang mempresentasikan isi dari essay tersebut. Terdapat 100 peserta terpilih pada tahun ini, namun yang hadir sewaktu pelaksanaan program sebanyak 93 peserta.
Hai, perkenalkan nama saya Luthfia Adlina (Alin), saya adalah mahasiswa semester enam di Jurusan Geografi Lingkungan, Fakultas Geografi Univesitas Gadjah Mada. Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang telah mengubah pandangan saya tentang dunia ini. Pengalaman itu berawal dari sebuah kegiatan relawan/volunteer yang saya ikuti bersama organisasi yang benama AIESEC. AIESEC adalah organisasi pemuda terbesar di dunia yang memiliki Local Comittee di UGM. Semenjak saya memasuki dunia kampus, saya bertekad untuk mencoba banyak kesempatan yang diberikan. Awal kuliah saya awali dengan mengikuti banyak organisasi yang memiliki daya pikat yang cukup menarik. Lalu, saya menemukan sebuah booth benama AIESEC.
Banyak orang bilang bahwa hidup itu harus berani keluar dari zona nyaman. Nama saya Luthfia Adlina mahasiswa semester enam (6) di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Liburan semester empat (4) lalu saya kembali melakukan perjalanan sebagai volunteer setelah pada awal perkuliahan lalu saya memilih Sri Lanka sebagai negara tujuan saya, kali ini saya mencoba menginjakkan kaki saya di Benua Eropa tepatnya di Polandia.