Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada telah menyelenggarakan Workshop terkait Persiapan International Undergraduate Program (IUP) pada hari Rabu, 30 Mei 2019 yang bertempat di Ruang Sidang I, Gedung A lantai 2. Kegiatan ini dibuka oleh Dekan Fakultas Geografi dan dihadiri olej Ketua Senat, Anggota Senat Komisi 1, Pimpinan Departemen, serta perwakilan tim Task Force International Undergraduate Program di Fakultas Geografi. Workshop ini membahas berbagai langkah dan upaya yang perlu di persiapkan dalam penyelenggaraan program international di lingkungan UGM. Narasumber dalam kesempatan kali ini adalah BM. Purwanto, Drs., MBA., Ph.D dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, dan Galang Lufityanto, S.Psi., M.Psi., Ph.D. dari Fakultas Psikologi UGM. Kedua narasumber menyampaikan pengalaman dalam penyelenggaraan program International (International Undergraduate Program/IUP) di Fakultas masing-masing yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Fakultas Psikologi. Lebih lanjut dalam kegiatan ini, BM. Purwanto, Drs., MBA., Ph.D menyampaikan bahwa salah satu tujuan penting adanya IUP yaitu menyediakan tempat bagi mahasiswa serta staff pengajar untuk merasakan pengalaman internasional dalam hal terkait pendidikan, penelitian, publikasi, dan pengabdian masyarakat. Sebagai tambahan, Galang Lufityanto, S.Psi., M.Psi., Ph.D. menyampaikan bahwa salah satu bentuk strategi pengembangan IUP yang telah dilakukan Fakultas Psikologi yaitu dengan menetapkan standar kelulusan dimana mahasiswa Program IUP wajib mengikuti salah satu International Academic Exposure (IAE) seperti Student Exchange Program, Academic Short Visit, International Researche Internship, Overseas Volunteer Experience, Participation At International Conference sebagai salah satu syarat kelulusan. Proses internasional yang dilakukan diharapkan mampu dipahami sebagai bentuk proses institusional untuk menerima konsep keterbukaan kepada dunia dalam semua kegiatan dan aspek organisasi di fakultas/universitas. Lulusan program ini dipersiapkan untuk mampu menghadapi tantangan global kedepannya dengan berbagai perbedaan latarbelakang baik itu ras, suku bangsa, atau budaya sehingga dapat diterima dalam kelompok atau organisasi mereka sendiri.