Banyak orang bilang bahwa hidup itu harus berani keluar dari zona nyaman. Nama saya Luthfia Adlina mahasiswa semester enam (6) di Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada. Liburan semester empat (4) lalu saya kembali melakukan perjalanan sebagai volunteer setelah pada awal perkuliahan lalu saya memilih Sri Lanka sebagai negara tujuan saya, kali ini saya mencoba menginjakkan kaki saya di Benua Eropa tepatnya di Polandia.
Orang Polandia sendiri sebenarnya tidak pernah mendengar nama negara mereka dipanggil Polandia karna nama Polandia sesungguhnya kurang tepat, nama sesungguhnya adalah Poland dan mereka memanggil penduduk Poland adalah warga Polish, sama seperti nama bahasa mereka. Kembali lagi pada perjalanan saya sendiri terbang dari Yogyakarta hingga Eropa, menempuh perjalanan pesawat yang tidak sebentar, kurang lebih 22 jam. Kedatangan saya bertepatan dengan puncak musim dingin disana, sehingga itu adalah pengalaman pertama saya measakan musim dingin dan melihat turunnya salju di negara empat musim. Pengalaman ini merupakan salah satu nilai tambah kegiatan saya sebagai volunteer.
Sesampainya di Polandia, saya disambut oleh panitia yang bertanggung jawab atas saya untuk mengantarkan ke tempat tinggal sementara selama enam minggu kedepan. Minggu pertama saya habiskan untuk masa pengenalan daerah, budaya, bahasa, dan transportasi mereka yang sudah sangat tertata dan tepat waktu. Tidak butuh waktu lama untuk saya beradaptasi dengan jenis makanan lokal karena saya tergolong orang yang suka akan makanan dengan bahan dasar non-beras (nasi). Minggu kedua hingga minggu terakhir saya ditempatkan di sebuah panti asuhan yang berjarak 1,5 jam dari pusat kota.
Saya ditempatkan di daerah bernama Plonsk bersama satu teman saya yang berasal dari Indonesia namun saya dan teman saya yang bernama Fay baru saja berkenalan saat saya sampai disana. Sambutan hangat kami dapatkan sewaktu kami tiba di panti asuhan tersebut. Anak-anak yang tinggal disini semuanya bersekolah di dekat kawasan panti asuhan tersebut. Banyak kegiatan yang kami lakukan disana, mulai dari bermain bersama, memasak makanan khas Indonesia untuk mereka, menyelenggarakan kontes permainan piano, dan berbagai hal lain. Tidak jarang kami diminta oleh pihak sekolah yang berada disekitar sana untuk datang ke sekolah mereka untuk mengisi kelas dan memperkenalkan diri kami sebagai seorang volunteer internasional sekaligus memperkenalkan tentang Indonesia. Kami selalu menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan ke sekolah ini untuk memberikan mereka wawasan tentang keadaan dunia dan mengapa kami hadir disini. AIESEC sebagai platform kami melakukan volunteer bertujuan untuk menciptakan kedamaian dunia dan meningkatkan potensi kita sebagai seorang manusia sosial. Sampai hari terakhir saya tinggal disana, berat untuk kami meninggalkan tempat itu dan berencana untuk kembali kesana suatu hari nanti.